PPG SM3T

Sudah 3 minggu PPG SM3T berlangsung, sudah banyak ilmu yang diperoleh seperti SSP, PTK. Namun intinya belum yaitu membuat perangkat pembelajaran yang isinya silabus, RPP, LKS, assesment, bahan ajar.

Bagi saya belum masuk ke inti, belum terlalu sibuk. Kemungkinan kesibukan di mulai minggu depan.....

Semangat!!!! Demi mencapai yang namanya guru profesional...

Status: Putus Nyambung dengan Blackberry-ku #BBBaru

BLACKBERRY!! Siapa sih yang tidak tahu, yang selalu jadi perbincangan dan menunjukkan kelas sosial pemakainya. Memakai Blackberry tentulah ada suka dukanya, kadang-kadang cinta, kadang-kadang benci, putus nyambunglah dengan BB. Sekarang putus entar nyambung lagi.

Awal munculnya Blackberry, bagi saya memberikan diskriminasi. Diskriminasi bagi saya yang tidak punya Blackberr, kenapa? Kalau saya sms teman saya yang pakai blackberry, lama baru dibalas, sampai karatan menunggu balasan, biasanya saya sms 2 kali bahkan sampai 3 kali baru di balas. Pas sama dia jalan, begitu ada BBM ang masuk, wiuh secepat kilat dia ngebuka tuh BBM-nya. Saya bertanya, kenapa kalo saya sms lambat di balas sedang kalau bbm cepat di balas? Dia cuma jawab "nanti cari tahu jawabnya sendiri kalo dah punya BB". Dan akhirnya jawaban itupun muncul sendiri, oooo...ternyata kita kan beli paket BB dari provider, jadi semua sudah dipaketkan biayanya, tinggal pakai. Nah kalau ada sms kan perlu biaya/pulsa lagi untuk membalasnya. Ada untungnya juga sistem beli paket BB, pengeluaran pulsa jadi terkontrol.

Tidak sreg rasanya kala punya BB tapi aplikasinya mini, nah untungnya di app world (Blackberry World) menyediakan banyak aplikasi yang bisa di unduh. Tapi sayangnya aplikasi tersebut berbayar dan relatif lebih mahal. Terus baterainya cepat lowbat, pernah suatu waktu baterainya low sekali, maksud hati ingin ngisi daya tapi cas-nya nda bisa masuk, toeng harus dibawa ke tukang service BB lagi.

Blackberry tekenal dengan BBM-nya,,, ya iyalah!!! Senengnya balas BBM, searching, main FB, twitter, email-emailan, mantap... Itu kalau jaringan lancar bos!! Tapi kalau BBM lagi pending dan jaringan lalod, menggerutunya bukan main. Kadang keluarlah 'kebun binatang' dari mulut manis ini (ngeeekkk). 'Putus' hubungan deh dengan BB, pisah ranjang. Tapi kalo jaringan lagi bagus-bagusnya, begh nyambung lagi, disayang-sayanglah tuh BB-nya, biar sampai tengah malam di kelonin di bawah selimut supaya tidak ketahuan belum tidur. Nah bicara tentang BBM dan internet tentu berhubungan dengan jaringan dari provider yang dipakai. Saya pernah tergiur dengan provider yang menawarkan paket BB yang murah,, iklannya TOP lah. Tapi pas di pake, hmmm lalod, pending, banyakan 'putus-nyambung' jaringannya. Putusnya lama, nyambungnya sebentar. Jaringannya putus nyambung, eh saya dan BB juga putus nyambung. Akhirnya saya beralih ke provider XL yang paket BB-nya lebih mumpuni jaringannya, yang terpenting adalah jaringan. Pakai paket BB dari XL, jaringannya 'nyambung' terus. 'Putus'nya nda pernah saya ingat tuh kapan terjadinya.

Ini juga nih, BB kurang inovasi di model. Kayaknya, begitu-begitu saja saja model yang keluar cuma tipe yang beda. Itu menurutku. Dan yang terakhir, banyak samanya karena banyak yang pakai BB.... (hehehehe ini mah tendensius pribadi)

Hidup Baru Setelah Biak

Setahun menjalani kehidupan di Biak sebagai pendidik dalam program SM3T guna MAJU BERSAMA MENCERDASKAN BANGSA, tentulah membawa banyak pengalaman suka maupun duka. Tapi bila semua dijalani dengan ikhlas, duka itu menjadi suka. Kini kembali lagi ke Makassar untuk mendapatkan kompensasi dari pengabdian di 3T (TERDEPAN, TERLUAR, TERTINGGAL). Kompensasinya adalah ikut PPG SM3T Berasrama. Patut di syukuri bahwa saya bisa ikut PPG di antara banyak orang yang mau tapi tidak bisa. Ok, kata berasrama, sudah mencakup tempat tinggal, makan di tanggung, kuliah juga di asrama, dapat uang saku pula walau tak besar, ada juga uang buku.. Semua free, sangat bersyukur saya ikut ini. Di asramapun ada serangkaian aturan yang harus di ikuti seperti bangun jam 4.30 wit, tidur pukul 22.00 wit, waktu makan di atur, tidak boleh keluar asrama seenak udelnya. Kehidupan berasrama penuh dengan dinamika, baik sekamar, tetangga kamar, tetangga di lantai berbeda. Karena di rusunawa FIP terdiri atas 4 lantai yang ditempati peserta. Dan sayapun mendapat kamar di lantai 4, tepatnya kamar 408. Di dalam kamar sy berempat, Amran, Pak Ustas, Raihan. Untuk makan kami harus turun dr lantai 4 ke lantai 1, sudah makan kembali lagi ke lantai 4. Istilahnya, makanan yang telah masuk di pakai untuk naik tangga, ya jadi lapar lagi.. hehehe... Wets, sampai di sini dulu, lain waktu di lanjutkan. Sudah waktunya tidur!