Senin, 30 Agustus 2010

Feses Abnormal

Secara normal, feses atau kotoran manusia berwarna kuning atau kecoklat-coklatan. Tapi pada kondisi tertentu, feses bisa berubah warna menjadi hitam. Apa penyebab feses berwarna hitam?

Kotoran berwarna hitam berarti menandakan adanya darah di dalam feses. Darah menjadi hitam akibat adanya pendarahan yang berasal dari saluran pencernaan bagian atas, yang meliputi kerongkongan, perut dan bagian atas dari usus kecil.

Dilansir dari Livestrong, Minggu (29/8/2010), berikut beberapa kondisi yang menyebabkan feses berwarna hitam:

1. Peptic Ulcer (bisul perut atau tukak lambung)
Tukak lambung merupakan luka yang terbuka dan terbentuk di lapisan kerongkongan, perut atau bagian atas dari usus kecil.

Penyebab paling umum dari tukak lambung adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lain adalah obat nyeri yang berlebihan, merokok dan penyalahgunaan alkohol. Dan stres dapat memperburuk tukak lambung.

Gejala pada tukak lambung adalah sakit perut dengan rasa terbakar, kotoran hitam, muntah darah, mual, penurunan berat badan dan perubahan nafsu makan.

Pengobatan untuk tukak lambung terdiri dari kombinasi obat yang termasuk antibiotik, blocker asam, antasida dan inhibitor pompa proton. Jika tukak lambung tidak menanggapi terapi obat, pembedahan mungkin diperlukan.

2. Gastritis (radang perut)
Gastritis merupakan kondisi yang ditandai oleh peradangan pada selaput perut. Penyebab paling umum adalah konsumsi alkohol berlebihan, infeksi bakteri, obat tertentu dan merokok.

Gejala gastritis meliputi kotoran berwarna hitam, sakit perut, gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah darah.

Dalam beberapa kasus, obat-obatan yang mengurangi produksi asam lambung atau menetralkan asam lambung mungkin dapat membantu dalam mengurangi gejala-gejala.

3. Air mata Mallory-Weiss
Air mata Mallory-Weiss adalah 'air mata' yang terjadi di mukosa, yaitu tempat esofagus memenuhi perut.

Meskipun jarang, air mata terjadi akibat dari muntah atau batuk yang kuat atau terus-menerus dan juga kejang. Gejala dari air mata Mallory-Weiss meliputi kotoran berwarna hitam dan muntah darah.

Air mata Mallory-Weiss biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, dalam waktu sekitar 10 hari. Jika pendarahan parah, transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengganti kehilangan darah.

Selasa, 24 Agustus 2010

Seri Shalat seperti Rasulullah SAW: NIAT dan TAKBIRATUL IHRAM

Shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang kedua, dia adalah ibadah yang pertama kali akan dipertanggung jawabkan oleh seorang hamba di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Maka wajib bagi setiap muslim memperhatikan pelaksanaan shalat ini sebgaimana yang telah diperintakan oleh Nabi Muhammad SAW dan dengan tata cara yang telah dijelaskan oleh beliau. Diriwyatkan dari Imam Bukhari di dalam kitab shahihnya dari hadits Malik bin Al-Huwairits bahwa Nabi bersabda
SHALLU KAMAA RAAITUMUNNI USHALLI
artinya ; Shalatlah Kamu Sebagaimana kamu lihat Aku (Rasulullah) Shalat

Ada yang mengartikan bahwa yang penting shalat sebagaimana Rasulullah SAW, tapi pengertianya disini adalah shalatlah sebagaimana cara Rasulullah SAW (gerakan, bacaan) shalat.
Saat ini beragam cara shalat yang dilakukan masyarakat. Sudah saatnya kembali pada cara/tuntunan Rasulullah, bukan lagi berdasarkan mahsab (Syafii, Ahmad, Malik, Abu Hanifa). cara shalat Rasulullah dapat diketahui dari hadits-hadits shahih (perawi hadits shahih: kutubu sittah dan kutubu tis'ah). Para Mahsab pun telah mengatakan bila ada hadits shahi yang bertentangan dengan Aku, maka lemparkan ajaranku dan ambil hadits shahih tersebut.....

Berikut tatacara shalat Nabi Muhammad SAW

MENGHADAP KIBLAT
Berdiri menghadap kiblat, disyari'atkan bagi orang yang shalat mengambil sutrah (pembatas) shalat dan diletakkan dihadapannya jika sebagai imam atau munfarid (shalat sendiri). Jika shalat sebagai imam hendaknya (sebelum takbiratul ihram) menoleh ke kanan seraya mengatakan: "istawuu (luruskan)" dan ke kiri seraya mengatakan: "istawuu (luruskan)". Adapun bacaan-bacaan sebelum shalat yang dibaca oleh sebagian besar orang sebelum shalat itu tidak ada tuntunhannya dari Rasulullah seperti "Ilahi anta maksudi wa ridhaka...." maka itu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah. Dan itu bisa menjadi bid'ah. Karena mengada-adakan sesuatu dalam hal ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad SAW.

NIAT
Sebagaimana sabda "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagi yang akan shalat harus meniatkan shalat yang akan dilaksanakannya serta menentukan niat dengan hatinya, seperti fardhu zhuhur dan ashar, atau sunnat zhuhur dan ashar. Niat ini merupakan syarat atau rukun shalat. Adapun melafazhkan niat dengan lisan maka ini merupakan bid'ah, menyalahi sunnah, dan tidak ada seorangpun yang menfatwakan hal itu di antara para ulama yang ditokohkan oleh orang-orang yang suka taqlid (fanatik buta). Hanya saja salah satu pengikut mashab salah mengartikan kata-kata Imam Syafii yang mengatakan bahwa shalat itu dimulai dengan kalimat yang baik. Kalaupun seandainya Imam Syafii memerintahkan untuk melafaskan niat maka pasti dia akan memerintahkan langsung dan memberikan dalilnya (haditsnya), tetapi tidak ada satu haditspun yang dikeluarkan oleh Imam Syafii yang berkemaan dengan melafaskan niat, seperti Ushalli.... atau Nawaetu...

TAKBIR
Kemudian bertakbir takbiratul ihram seraya mengucapkan: [Allahu Akbar]
Artinya:
"Allah Maha Besar".
Seraya mengankat kedua tangan. Pengangkatan Tangan ini ada 3 pendapat yaitu mengangkat tangan bersamaan dengan Takbir, mengangkat tangan dulu baru takbir ataupun takbir dahulu baru mengangkat tangan. Kesemuanya boleh dilakukan. Ujung-ujung jari menghadap ke atas dan disejajarkan dengan bahu/pundak, sewaktu-waktu bisa diangkat sejajar dengan daun telinga.

Setelah bertakbiratul Ihram, letakannlah telapak tangan kanan di atas (punggung) telapak tangan kiri, atau di lengan bawah tangan kiri, atau tangan kanan mengenggam tangan kiri dan posisi kedua tangan di dada.

Rasulullah saw, meletakan tangan kanannya di atas tangan kirinya (HR Muslim dan Abu Daud)
"Sesungguhnya kami, sekalian para NAbi telah diperintahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahur dan untuk meletakkan tangan-kanan kami di atas tangan kiri kami pada waktu shalat." (HR Ibnu Hibban dan Adh Dhiya, dengan sanad Shahih)
Beliau berlalu dekat dengan seorang laki-laki yang sedang shalat. Laki-laki itu meletakan tangan kirinya di atas tangan kanannya. Kemudian beliau melepaskannya dan meletakkan tangan kannya di atas tangan kirinya. (HR Ahmad dan Abu Daud, dengan sanad Shahih)

Juga diriwayatkan bahwa :

Beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangannya, pergelangan tanganny dan lengang tangannya (HR Abu Daud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah, sanad shaih dari Ibnu Hibban). Beliau memerintahkan hal itu kepada para shabatnya. (HR MAlik, Bukhari dan Abu 'Uwanah)
Kadangkala beliau menggengamkan tangan kanannya kepada tangan kirinya (HR Nasa'i dan Ad Daraquthni, sanad Shahih)

Dalam hadis tersebut, dinyatakan bahwa diantara sunnah adalah dengan menggengam , sedangkan di dalam hadis sebelumnya dengan meletakkan. Semuanya adalah sunnah. Adapun penyatuan antara meletakkan dan menggengam adalah bid'ah, yaitu dengan ibu jari dan kelingking tangan kanan menggenggam lengan sedangkan 3 jari lain diletakkan di atas tangan kiri.

Riwayat lain menyatakan :

Beliau meletakkan kedua tangannya di atas dadanya (HR Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah dengan sanad Shahih. Sementara Ahmad dan 'sy syeikh dalam Tarikhu Ishbahan salah satu sanadnya di hasankan oleh Turmudzi.)

Tempat meletakkan tangan itu adalah di atas dada (Shadr), laki-laki dan perempuan dalam hal ini sama. Memandang ke tempat sujud dan tidak boleh mengangkat pandangan ke atas.Hal yang perlu diperhatikan ialah, bahwa meletakkan kedua tangan di atas dada inilah telah ditetapkan dalam sunnah, sedangkan selainnya ialah dhaif. Contoh yang sering dilakukan yang salah ialah, meletakkan tangan di perut, dibawah perut, disamping perut dan lainnya, karena tidak ada penjelasan bahwa Nabi saw pernah melakukan hal ini.

Senin, 23 Agustus 2010

THAHARAH (WUDHU’, TAYAMMUM, MANDI JINABAT) CARA RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Thaharah berdasarkan arti harfiah berarti bersih dan suci, sedangkan berdasarkan pengertian syara`, thaharah berarti mensucikan diri, pakaian dan tempat dari hadats dan najis, khususnya pada saat kita hendak shalat. Lebih jauh lagi, thaharah berarti mensucikan diri dan hati. Thaharah hukumnya wajib bagi setiap mukmin.

Wudhu' merupakan keharusan yang darus dikerjakan sebelum melaksanakan/mendirikan shalat, swpwrti firman Allah dalam Surah Al Maidah Ayat 6:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [1] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
[1] kata-kata لاَمَسْتُمُ disini pengertiannya adalah menyentuh wanita dalam artian "melakukan hubungan suami istri". Jadi dalam hal menyentuh istri atau wanita maka tidak membatalkan wudhu'. Karena Nabi pernah wudhu kemudian mencium istrinya lalu melaksanakan shalat tanpa mengulagi wudhu lagi. Sebagaimana hadits berikut:
Dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium sebagian istrinya kemudian keluar menuju shalat dan tidak berwudhu lagi. Saya (Urwah) berkata: Tidaklah dia kecuali anda kan? Lalu Aisyah tertawa. (Shahih. Riwayat Tirmidzi: 86, Abu Dawud: 178, Nasa’i: 170, Ibnu Majah: 502 dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah: 323. Lihat pembelaan hadits ini secara luas dalam At-Tamhid 8/504 Ibnu Abdil Barr dan Syarh Tirmidzi 1/135-138 Syaikh Ahmad Syakir).
Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh istri tidaklah membatalkan wudhu sekalipun dengan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Syaikh Al-Allamah As-Sindi dalam Hasyiyah Sunan Nasa’i 1/104.

TATA CARA BERWUDHU YANG BENAR

1. Baca basmalah lebih dahulu.
2. Cuci kedua tangan sampai pergelangan tiga kali diluar tempat air, yaitu tidak memasukkan tangan ke tempat air pada permulaan wudhu.
3. Kemudian ambillah air dengan cedokan tangan sambil berkumur-kumur tiga kali bersamaan dengan mencuci hidung.
4. Kemudian kedua tangan mencuci muka , mulai dari bagian atas dahi sampai ke bawah belakang dagu atau janggut , kanan kiri muka daun telinga dilakukan tiga kali.
5. Kemudian mencuci tangan kanan sampai kedua siku , dan mencuci tangan kiri sampai kedua siku dikerjakan tiga kali
6. Selanjutnya kedua tapak tangan dibasahi air, dan disapukan mulai dari ubun-ubun sampai belakang kepala dan terus pada kedua telinga dengan cara : telunjuk masuk ke lubang telinga dan ibu jari menyapu telinga bagian luar , satu kali saja.
7. Terakhir , mencuci kedua kaki sampai mata kaki , sebanyak tiga kali, lalu tutup dengan doa wudhu:
“ASYHA DUALLAILLAHA ILLALLAH WAHDAHU LASSYARIKALAH WAASYHADU ANNA
MUHAMMADAN RASULULLAH , ALLAHUMAJALNI MINATTAWWABINA WAJAALNI MINAL MUTATAHHIRIN”

TATA CARA BERTAYAMMUM

Mengerjakan tayamum dibolehkan apabila :
I. Sudah masuk waktu shalat tapi tidak ada air.
II. Ada air di tempat itu, tetapi orang tsb sakit dan tidak bisa kena air atau takut akan sakit bila kena air. (mandi)
III. Alat yang digunakan tayammum ada dua kemungkinan yaitu dengan menggunakan tanah yang bersih , atau benda yang bersih, bila sementara di atas kendaraan seperti mobil atau pesawat.
Cara Mengerjakannya sbb:
- Baca dulu basmalah
- Kemudian kedua telapak tangan dipukulkan ke atas debu , atau benda besih, seperti dinding pesawat bila tidak ada debu . Lalu kedua tapak tangan disapukan ke muka , mulai dari bagian atas dahi sampai ke bagian bawah dagu , sebanyak satu kali sapu.
- Selanjutnya , tapak tangan kiri langsung menyapu belakang tapak tangan kanan sampai pergelangan tangan satu kali dan dengan tapak tangan kanan menyapu bagian belakang tangan kiri sampai pergelangan tangan sebanyak satu kali sapu.
- Berarti; hanya satu kali ,memukulkan dua tapak tangan ke debu , untuk menyapu muka, terus kedua tangan sampai pergelangan tangan.
- Perhatian : Jika menyapu tangan sampai ke siku, atau ketiak itu termasuk hadist daif .
- Jika tayammum hanya menyapu muka dan tangan sampai kedua pergelangan tangan , itu adalah hadist Bukhari (Lihat Nailul Authar I Hal. 286 dan 289 )

MANDI JINABAT (MANDI WAJIB)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Adalah Rasulullah saw. jika mandi jinabat, beliau memulai dengan membasuh kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan. Setelah itu berwudu seperti wudu untuk salat lalu mengguyurkan air dan dengan jari-jemari, beliau menyelai pangkal rambut sampai nampak merata ke seluruh tubuh. Kemudian beliau menciduk dengan kedua tangan dan dibasuhkan ke kepala, tiga cidukan, kemudian mengguyur seluruh tubuh dan (terakhir) membasuh kedua kaki beliau (hadis dalam kitab Sahih Muslim: 474).
  • Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata: Aku pernah menyodorkan air kepada Rasulullah saw. untuk mandi jinabat. Beliau membasuh kedua telapak tangan, dua atau tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam wadah dan menuangkan air pada kemaluan beliau dan membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu menekan tangan kiri ke tanah dan menggosoknya keras-keras, lalu berwudu seperti wudhu salat, kemudian menuangkan air ke kepala tiga kali cidukan telapak tangan. Selanjutnya beliau membasuh seluruh tubuh lalu bergeser dari tempat semula dan membasuh kedua kaki kemudian aku mengambil sapu tangan untuk beliau, tetapi beliau mengembalikan (hadis dalam kitab Sahih Muslim: 476).
  • Hadis riwayat Aisyah ra.: Bahwa Rasulullah saw. Apabila akan tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu seperti wudhu untuk salat sebelum tidur (hadis dalam kitab Sahih Muslim: 460). Sehingga selama belum wudhu’ janganlah melakukan aktivitas-aktivitas seperti makan, minum, tidur, ataupun ber-jima’ lagi, dll.
Hadis Nabi : “ Innar Rajula Yushalli Sittiina Sanatan Wamalaahu Shalaaton (r. Ahmad) Artinya : di akhirat nanti , ada orang yang diperiksa shalatnya selama 60 tahun shalat, tetapi tidak ada shalatnya yang diterima.

SHALLU KAMAA RAAITUMUNNI USHALLI (BUKHARI) artinya ; Shalatlah Kamu Sebagaimana kamu lihat Aku (Rasulullah) Shalat.

Walloohu a'lamu bish-showaab. Alhamdulillaahi Robbal 'Aalamiin.

Gunung Api Bawah Laut Ditemukan di Perairan Sangihe Talaud

Tim peneliti Indonesia-Amerika menemukan gunung api bawah laut di perairan kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi Utara. Gunung itu memiliki ketinggian 3.400 meter, hampir setara dengan tinggi gunung Semeru di Pulau Jawa. ”Kami menyebut gunung api bawah laut itu dengan nama Kawio Barat,” kata Sugiarta Wirasantosa, koordintor tim penelitian laut dalam Indonesia, seusai seminar Indonesia-USA Expedition Sangihe Talaud 2010 di Manado, Senin (19/7).

Menurut Sugiarta, nama itu diambil karena lokasi gunung berdekatan dengan pulau Kawio sebelah barat di kepulauan Sangihe Talaud. Selain itu, di dalam gunung api bawah laut itu terdapat beberapa titik sumber panas bumi dan ribuan spesies unik yang bertahan hidup dengan memakan bakteri disekitar gunung api bawah laut.

Sugiarta mengatakan, penelitian itu itu dilakukan dengan menggunakan kapal Okeanos dari Amerika Serikat dan kapal Baruna Jaya IV dari Indonesia pada kedalaman 6000 meter. Penelitian ini baru pertama kali dilakukan dan merupakan satu-satunya riset di dunia yang menggunakan teknologi canggih dengan kolaborasi antara kapal Okeanos milik tim riset National Oceanic Athmospheric Administration (NOAA) Amerika dan kapal Baruna Jaya 1V milik Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Indonesia.

Keberadaan gunung api bawah laut serta sumber panas bumi dan biota lainnya terekem dengan jelas oleh robot yang terpasang kamera berresolusi tinggi. Robot tersebut oleh ilmuan dari Indonesia dan Amerika disebut Remotely Operated Vehicle (ROV).

Saat robot mengambil gambar aktivitas gunung berapi itu, visualnya dapat dilihat oleh semua peneliti berada di Jakarta atau di Amerika. Sebab, tampilan gambar hidup dan data-data yang ada dibawah laut melalui robot kecil itu terkirim secara langsung melalui satelit. ”Lalu satelit mengirimkan video dan suaranya ke Expedition Command Centre yang ada didua lokasi, yakni di Jakarta dan Seattle, Amerika,” kata Jeremy Potter, ilmuan dari NOAA.

Hal itulah yang menurutnya menjadikan riset ini sebagai riset tercanggih. Karena peneliti tidak harus berada di atas kapal, tapi bisa di darat dengan memanfaatkan teknologi. ”Yang ada dalam kapal hanya beberapa orang saja, sedang isi kapal adalah alat-alat canggih,” terang Jeremy.

Penelitian yang melibatkan 20 ilmuan dari indonesia dan 8 ilmuan dari Amerika itu, memulai ekspedisinya pada tanggal 24 Juni 2010 dan direncanakan berakhir tanggal 14 Agustus mendatang.

Webb Pinner, juga dari dari NOAA, mengatakan, riset laut dalam ini adalah pertama kali dilakukan oleh kapal Okeanos dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan bagian kerjasama kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Amerika untuk memajukan ilmiah kelautan, teknologi dan pendidikan.

Namun dari hasil riset itu, ilmuan dari Indonesia maupun Amerika belum mengidentifikasi, apakah ekosistem bawah laut tersebut merupakan temuan baru atau sudah ditemukan ditempat lain.
”Kami baru fase identifikasi dan belum bisa mengatakan bahwa temuan ini hanya ada di kepulauan Sangihe Talaud,” tambah Noorsalam Nganro, peneliti dari Institut Teknologi Bandung.

Namun menurut Noorsalam, riset ini berhasil menyibak rahasia kedalaman laut yang selama ini sulit dilakukan. Dan hal itupula menunjukan kemampuan Indonesia bekerja sejajar dengan para peneliti dari Amerika. ” Masih banyak yang akan terungkap dari riset ini nanti. Seperti sebuah teka-teki,” kata Noorsalam.